nusa-penida-lembongan beach.jpg
hiace-for-rent-derna-bali-tours.jpg
derna bali tours104.jpg
tanah-lot-derna-bali-tours.jpg
tanah-lot-temple.jpg
previous arrow
next arrow

Desa Batubulan

18. 02. 27
posted by: Super User
Dilihat: 3373

Di desa Batulubulan Anda bisa melihat Tari Barong dan Keris dan ada juga galeri Batik yang bisa dikunjungi, buka mulai jam 10 pagi, Anda bisa melihat bagaimana membuat kain batik yang merupakan kerajinan dengan menggambar di atas kain, kain batik biasanya digunakan untuk kemeja. Derna Bali tours siap mengantar Anda ke desa Batubulan ini, tentunya dengan harga mobil dan driver yang sangat terjangkau.

Desa Batubulan merupakan bagian dari wilayah administratif Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Kabupaten Gianyar adalah salah satu tujuan wisata di Pulau Bali yang memiliki daya tarik seni yang unik. Salah satu pusat keZenian di kabupaten ini terletak di Desa Wisata Batubulan yang memiliki pusat seni patung dan ukiran yang cukup terkenal di kalangan wisatawan domestik dan asing.
Desa wisata ini juga dikenal sebagai tempat untuk berbagai seni pertunjukan Bali, seperti Kecak, Tari Barong dan Tari Legong.

Asal Batubulan, dikatakan, berasal dari kisah Dewa Agung Kalesan, seorang anak angkat yang, setelah Raja Badung dewasa diberi belas kasihan oleh Raja Badung untuk membangun istana di tengah hutan. Bersama dengan pengikutnya, Dewa Agung Kalesan kemudian pergi ke hutan di bagian timur Kerajaan Badung. Sesampainya di perbatasan hutan, Dewa Agung Kalesan melihat cahaya seperti batu bulan. Tempat itu kemudian disebut Batubulan, dan di tempat itu Dewa Besar Kalesan membangun istananya.

Desa dengan luas 6422 kilometer persegi merupakan desa yang unik karena kebanyakan orang memiliki keahlian untuk membuat patung dan ukiran. Kemampuan diturunkan dari generasi ke generasi dan terus berkembang hingga sekarang. Karena cepatnya keahlian penduduk desa ini, maka di sepanjang jalan yang membelah desa Batubulan ada banyak galeri seni dan toko (art shop) yang menjual karya seni dan kerajinan.

Sebagai wilayah administratif, Desa Batubulan terbagi menjadi tiga desa tradisional, termasuk Desa Adat Tegaltamu, Desa Adat Jero Kuta, dan Desa Adat Dlod Tukat. Setiap desa tradisional masih dibagi menjadi beberapa banjar (unit adat yang berfungsi untuk mengelola pertanian). Beberapa banjar, selain mengelola pertanian, juga memiliki keuntungan karena mampu menyajikan seni pertunjukan yang diminati oleh wisatawan, seperti Banjar Denjalan (Desa Adat Jero Kuta) dan Banjar Tegehe (Desa Tradisional Dlod Tukat) mendemonstrasikan Kecak , Barong dan Legong.

Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Batubulan Bali seperti sering mengaitkan penghasil benda seni patung dengan bahan dasar batu. Asumsi ini tentu saja tidak salah, karena di desa ini pengunjung dapat dengan mudah menemukan galeri dan toko-toko seni yang menampilkan berbagai patung, seperti Ganesha, Buddha, para dewa dan dewi, para pahlawan, serta bentuk-bentuk lain yang lebih modern. Tidak hanya itu, di desa ini juga banyak pengrajin dari ukiran dan kerajinan kayu dari kerajinan bambu. Selain dijual di tempat, karya masyarakat desa Batubulan itu telah diekspor ke berbagai negara sebagai ornamen pelengkap taman, kantor, dan hotel.

Desa ini juga memiliki lokasi tetap dari acara seni khusus yang disajikan kepada wisatawan, antara lain di Banjar Dejalan, Pura Puseh, Jalan Tahak ISMS (Sekolah Tinggi Karawitan Indonesia), serta di Banjar Tagehe. Seni pertunjukan meliputi Tari Barong, Tari Kecak, dan Tari Legong. Untuk Tari Barong, pertunjukan biasanya diadakan setiap hari, yang dimulai pukul 9.30 malam, sedangkan untuk Tari Kecak dilakukan pada pukul 18.30. Untuk mendukung kesempurnaan dalam seni dan membangun citra Batubulan sebagai desa seni dan wisata, desa ini telah dibangun di berbagai sekolah kejuruan di bidang seni, seperti Sekolah Tinggi Seni Rupa (SMSR), Industri Kerajinan SMA (SMIK) , serta Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI).

Wisatawan dapat menyewa jasa penyedia perjalanan untuk memfasilitasi perjalanan ke desa ini. Penyedia jasa perjalanan umumnya memiliki jadwal tetap setiap pertunjukan seni di Desa Batubulan atau dijadwalkan kunjungan ke berbagai art shop di desa ini. Kecuali menyaksikan pertunjukan tari, salah satu agenda wisata yang biasa dilakukan oleh wisatawan di desa ini adalah berbagai toko suvenir yang dijual oleh toko-toko suvenir dan galeri seni yang ada di sepanjang jalan desa Batubulan. Objets d'art seperti patung dan ukiran adalah suvenir dari desa ini.

Desa Batubulan adalah titik penyeberangan strategis antara Kota Denpasar-Gianyar. Batubulan bisa dibilang adalah gerbang paling barat kabupaten Gianyar (terletak sekitar 25 km sebelah barat kabupaten Gianyar), dan di pintu masuk yang sama ke daerah dari bagian timur Bali Denpasar. Jalur melintasi desa Batubulan cukup ramai karena merupakan rute ke Kintamani dan Ubud, sehingga wisatawan yang ingin ke Ubud Kintamani atau berhenti di desa ini untuk menyaksikan pertunjukan seni dan kreasi patung dan patung oleh seniman lokal. Dari Denpasar, Batubulan berjarak sekitar 10 km atau membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan mobil pribadi atau angkutan umum

Pin It
Kembali ke atas